Celebrate World Photography Day the Flickr way–enter our photo contest! We’re taking submissions through August 25.
ewonosobo.com
Ditinggal Kerja Ibu di Luar Negeri, Empat Anak Terlantar
Bapak Kandung Menghilang
e-WONOSOBO – Pengurus Unit Pelayanan Informasi Perempuan dan Anak (UPIPA) Wonosobo kemarin (22/5) pagi menjemput empat orang anak asal Kelurahan Jaraksari yang diduga ditelantarkan kedua orang tuanya. Empat anak malang ini ditinggal oleh ibunya kerja ke Sinagpura, sementara bapaknya menghilang tak diketahui keberadaanya.
Empat anak malang itu, tiga diantaranya masih berusia balita, meliputi Ainnasya Fatika Nur ,9, Abif Malda Al Azhar ,5, Adima Arfa Falefadin ,3, dan Anafisa Apriliati Qirbain ,1,5 tahun. Penjemputan empat anak oleh UPIPA ini menyusul sejumlah laporan warga bahwa sekitar sebulan lebih keempat anak tersebut hanya dirawat oleh neneknya, Ny, Ahmad Rosyidi ,70, setelah sekitar pertengahan April 2012 lalu ayahnya, Ahmad Riyanto pergi tanpa pamit dan hingga kini tak diketahui rimbanya. Sedangkan ibunya Pita Kurniati disebutkan sudah sekitar 9 bulan lalu pergi bekerja sebagai TKW di Singapura.
Koordinator UPIPA Nuraini Ariswari, sambil mengendong anak paling kecil mengatakan UPIPA bersama Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Anak Setda Kabupaten Wonosobo menjemput mereka untuk selanjutnya ditampung di Kantor UPIPA. lembaganya tidak akan membiarkan keempat anak tersebut terlantar tanpa perawatan yang layak karena perbuatan orang tuanya yang tidak bertanggung jawab.
“Kami akan mengupayakan perawatan dan memberikan kebutuhan sekolah, serta kebutuhan anak-anak yang masih usia balita agar tidak sampai kekurangan asupan gizi,”katanya.
Lebih lanjut, Nuraini juga menjelaskan kronologis diterimanya laporan penelantaran anak tersebut. Diawali dari laporan Ketua RT setempat ke UPIPA, pihaknya pun merespon dengan melakukan survey ke lokasi. Dari tinjauan langsung di rumah, Nuraini semakin prihatin, karena melihat rumah kecil dengan dua kamar tidur tersebut sangat berantakan.
“Sangat tidak layak untuk tumbuh kembang anak,”katanya.
Karena itulah, kata Nuraeni, pihaknya segera menghubungi Bagian PP dan PA Setda untuk melakukan penjemputan. Sampai ayah dari keempat anak tersebut kembali, pihaknya akan merawat mereka. Sembari menunggu keterangan dari keberadaan Yanto, UPIPA juga akan terus mengupayakan untuk dapat menghubungi Pita kurniati, ibu dari keempat anak yang sudah sembilan bulan ini bekerja sebagai TKW di Singapura.
“Kami berharap melalui publikasi media, kedua orangtuanya akan mengetahui kondisi keempat anaknya, dan segera pulang,”katanya.
Dari keterangan warga sekitar, Ahmad Riyanto atau biasa disapa Yanto memang kurang akrab dengan tetangga sekitar. Hingga kaburnya Yanto pun tidak ada seorang pun warga yang mengetahui. Tetangga juga setuju dengan pihak UPIPA mengenai layaknya Yanto mendapat sanksi dari perbuatannya meninggalkan anak-anak yang masih di bawah umur tersebut. Disebutkan juga, kepergian Yanto terkait dengan hubungannya dengan seorang wanita, setelah ditinggal istrinya kerja di Singapura.
“Selama ini, Yanto sehari-harinya bekerja sebagai penjual kerupuk keliling kurang bersahabat dan tidak pernah menyapa warga,”ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Kepala Kelurahan Jaraksari, Tri Edi Sukamto menjelaskan bahwa selama ini pihak kelurahan tidak menerima laporan adanya kasus penelantaran anak di wilayah kerjanya.
“Melihat kenyataan di lapangan kami akan segera menindaklanjuti dengan berupaya mencari tahu keberadaan Yanto,”katanya.
Terkait keempat anak terlantar itu, Tri Edi mengaku pasrah dengan keputusan dari UPIPA yang akan merawat. Menurut Tri Edi, akan lebih baik bagi tumbuh kembang keempatnya apabila dirawat oleh UPIPA.(rase)
Ditinggal Kerja Ibu di Luar Negeri, Empat Anak Terlantar
Bapak Kandung Menghilang
e-WONOSOBO – Pengurus Unit Pelayanan Informasi Perempuan dan Anak (UPIPA) Wonosobo kemarin (22/5) pagi menjemput empat orang anak asal Kelurahan Jaraksari yang diduga ditelantarkan kedua orang tuanya. Empat anak malang ini ditinggal oleh ibunya kerja ke Sinagpura, sementara bapaknya menghilang tak diketahui keberadaanya.
Empat anak malang itu, tiga diantaranya masih berusia balita, meliputi Ainnasya Fatika Nur ,9, Abif Malda Al Azhar ,5, Adima Arfa Falefadin ,3, dan Anafisa Apriliati Qirbain ,1,5 tahun. Penjemputan empat anak oleh UPIPA ini menyusul sejumlah laporan warga bahwa sekitar sebulan lebih keempat anak tersebut hanya dirawat oleh neneknya, Ny, Ahmad Rosyidi ,70, setelah sekitar pertengahan April 2012 lalu ayahnya, Ahmad Riyanto pergi tanpa pamit dan hingga kini tak diketahui rimbanya. Sedangkan ibunya Pita Kurniati disebutkan sudah sekitar 9 bulan lalu pergi bekerja sebagai TKW di Singapura.
Koordinator UPIPA Nuraini Ariswari, sambil mengendong anak paling kecil mengatakan UPIPA bersama Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Anak Setda Kabupaten Wonosobo menjemput mereka untuk selanjutnya ditampung di Kantor UPIPA. lembaganya tidak akan membiarkan keempat anak tersebut terlantar tanpa perawatan yang layak karena perbuatan orang tuanya yang tidak bertanggung jawab.
“Kami akan mengupayakan perawatan dan memberikan kebutuhan sekolah, serta kebutuhan anak-anak yang masih usia balita agar tidak sampai kekurangan asupan gizi,”katanya.
Lebih lanjut, Nuraini juga menjelaskan kronologis diterimanya laporan penelantaran anak tersebut. Diawali dari laporan Ketua RT setempat ke UPIPA, pihaknya pun merespon dengan melakukan survey ke lokasi. Dari tinjauan langsung di rumah, Nuraini semakin prihatin, karena melihat rumah kecil dengan dua kamar tidur tersebut sangat berantakan.
“Sangat tidak layak untuk tumbuh kembang anak,”katanya.
Karena itulah, kata Nuraeni, pihaknya segera menghubungi Bagian PP dan PA Setda untuk melakukan penjemputan. Sampai ayah dari keempat anak tersebut kembali, pihaknya akan merawat mereka. Sembari menunggu keterangan dari keberadaan Yanto, UPIPA juga akan terus mengupayakan untuk dapat menghubungi Pita kurniati, ibu dari keempat anak yang sudah sembilan bulan ini bekerja sebagai TKW di Singapura.
“Kami berharap melalui publikasi media, kedua orangtuanya akan mengetahui kondisi keempat anaknya, dan segera pulang,”katanya.
Dari keterangan warga sekitar, Ahmad Riyanto atau biasa disapa Yanto memang kurang akrab dengan tetangga sekitar. Hingga kaburnya Yanto pun tidak ada seorang pun warga yang mengetahui. Tetangga juga setuju dengan pihak UPIPA mengenai layaknya Yanto mendapat sanksi dari perbuatannya meninggalkan anak-anak yang masih di bawah umur tersebut. Disebutkan juga, kepergian Yanto terkait dengan hubungannya dengan seorang wanita, setelah ditinggal istrinya kerja di Singapura.
“Selama ini, Yanto sehari-harinya bekerja sebagai penjual kerupuk keliling kurang bersahabat dan tidak pernah menyapa warga,”ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Kepala Kelurahan Jaraksari, Tri Edi Sukamto menjelaskan bahwa selama ini pihak kelurahan tidak menerima laporan adanya kasus penelantaran anak di wilayah kerjanya.
“Melihat kenyataan di lapangan kami akan segera menindaklanjuti dengan berupaya mencari tahu keberadaan Yanto,”katanya.
Terkait keempat anak terlantar itu, Tri Edi mengaku pasrah dengan keputusan dari UPIPA yang akan merawat. Menurut Tri Edi, akan lebih baik bagi tumbuh kembang keempatnya apabila dirawat oleh UPIPA.(rase)
This site uses cookies to improve your experience and to help show content that is more relevant to your interests. By using this site, you agree to the use of cookies by Flickr and our partners as described in our cookie policy.
Comments (0)